
Sudah dua minggu lamanya pekerjaanku membuatku "lupa" untuk berkunjung ke rumah Mama. Dengan tumpukan dan tuntutan pekerjaan akhir-akhir ini, istirahat di akhir minggu menjadi sesuatu yang sangat "mewah" bagiku. Dengan pembenaran inilah waktu yang biasa aku gunakan untuk berkunjung ke rumah Mama pun aku korbankan, untuk sekedar berakrab ria dengan kasur dan bantal.
Mamaku saat ini berusia 50 tahun. Tubuhnya tidak setegap dulu lagi. Aku teringat beberapa tahun ke belakang setiap Kamis sore, Mama dan ibu-ibu satu RT rutin bermain Voli di lapangan RW di belakang rumah. Servis bisa dilakukannya dengan sempurna, tubuhnya tegap berisi dan setiap ayunan tangannya penuh dengan tenaga. Tak jarang pula, piala lomba Tujuh Belasan RW bisa disabet oleh Ibu-Ibu ini lho. PS: Mamaku jadi kaptennya!
Mama selalu ada untukku. Terbayang masa-masa orientasi alias ospek di kampus. "Tahu segilima", "Tempe bacem segidelapan", dan seabreg tugas-tugas aneh yang tak pernah terpikir manusia normal! Yang jadi permasalahannya, tugas itu baru diberikan malam harinya. Lah, gimana caranya mengerjakan seribu candi dalam semalam? Turunlah Mamaku, BERES! Esok harinya, tugas-tugas aneh bin ajaib itu selalu bisa aku serahkan. Yup, itulah keuntungannya kuliah di kota yang sama dengan rumah. Tinggal tiga kali tarikan gas motor, aku bisa memarkirkan motorku di parkiran fakultas. Duh.. udah kuliah aja masih nempel sama Mama ^_^. Thanks Mom!
Masa kuliah aku habiskan dengan seabreg aktifitas yang membuat aku jadi jarang bisa diam di rumah. Mulai dari kegiatan kemahasiswaan, koperasi fakultas, laboratorium jurusan sampai mengajar privat matematika ke anak-anak ekspatriat. Klimaksnya saat penyusunan skripsi, praktis aku hanya pulang saat persediaan baju bersihku sudah habis. Semua materi skripsi aku susun di laboratorium kampus. Pilihan topik skripsiku mengharuskanku membuat prototipe sebuah antena satelit. Tentunya hal ini tak bisa aku kerjakan di rumah.
Hm.. Tidak pernah terbayang kekhawatiran apa yang ada di benak Mama. Baru terpikir ketika aku melepas anakku masuk pra sekolah 3 bulan yang lalu. Wah, beratnya melepas anakku sekolah. Merelakannya menghabiskan waktu bersama guru-guru dan teman-temannya. Baru deh terbayang beratnya Mama harus merelakan anak sulung yang sangat dimanjanya, jauh dari buaiannya.
Mama, maafkan anakmu yang kurang berbakti ini.
9 bulan waktu yang kau habiskan untuk mengandungku aku balas dengan menunda datang ke pangkuanmu. Cucuran keringat yang engkau teteskan untuk membesarkanku aku balas dengan kekhawatiran yang amat sangat ketika aku menghabiskan sebagian besar waktuku jauh darimu. Nyawa yang engkau pertaruhkan untuk membawaku ke dunia ini aku balas dengan lupanya aku mendoakanmu sehabis sholat lima waktu.
Imam Adz-Dzhabai dalam kitabnya Al-Kabair berkata:
"Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan seolah-olah sembilan tahun. Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya. Dan dia telah menyusuimu dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu. Dan dia cuci kotoranmu dengan tangannya, dia utamakan dirimu atas dirinya serta atas makanannya. Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu. Dia telah memberikannmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu dan seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suara yang paling keras.
Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik. Dia selalu mendo'akanmu dengan taufiq, baik secara sembunyi maupun terang-terangan. Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat di sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga disisimu. Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar. Engkau puas dalam keadaan dia haus. Dan engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu. Dan engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia buat. Dan rasanya berat atasmu memeliharanya padahal adalah urusan yang mudah. Dan engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek. Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong selainmu.
***********************
Di dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 Allah Subhanahu wa Ta'alaa berfirman :
"Artinya : Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a, "Ya Rabb-ku, tunjukkilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridlai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
***********************
Ya Rabb, Yang Maha Suci dengan segala Kesempurnaan-Mu. Izinkan hamba-Mu yang selalu lupa bersyukur ini untuk selalu bisa membahagiakan Mamaku, membuatnya bangga dan mampu selalu membuatnya tersenyum. Berikanlah ia tempat yang tertinggi di surga-Mu kelak. Amien.
Selamat Hari Ibu.. I LOVE MY MOM..
dari sebuah catatan seorang teman;
Mamaku saat ini berusia 50 tahun. Tubuhnya tidak setegap dulu lagi. Aku teringat beberapa tahun ke belakang setiap Kamis sore, Mama dan ibu-ibu satu RT rutin bermain Voli di lapangan RW di belakang rumah. Servis bisa dilakukannya dengan sempurna, tubuhnya tegap berisi dan setiap ayunan tangannya penuh dengan tenaga. Tak jarang pula, piala lomba Tujuh Belasan RW bisa disabet oleh Ibu-Ibu ini lho. PS: Mamaku jadi kaptennya!
Mama selalu ada untukku. Terbayang masa-masa orientasi alias ospek di kampus. "Tahu segilima", "Tempe bacem segidelapan", dan seabreg tugas-tugas aneh yang tak pernah terpikir manusia normal! Yang jadi permasalahannya, tugas itu baru diberikan malam harinya. Lah, gimana caranya mengerjakan seribu candi dalam semalam? Turunlah Mamaku, BERES! Esok harinya, tugas-tugas aneh bin ajaib itu selalu bisa aku serahkan. Yup, itulah keuntungannya kuliah di kota yang sama dengan rumah. Tinggal tiga kali tarikan gas motor, aku bisa memarkirkan motorku di parkiran fakultas. Duh.. udah kuliah aja masih nempel sama Mama ^_^. Thanks Mom!
Masa kuliah aku habiskan dengan seabreg aktifitas yang membuat aku jadi jarang bisa diam di rumah. Mulai dari kegiatan kemahasiswaan, koperasi fakultas, laboratorium jurusan sampai mengajar privat matematika ke anak-anak ekspatriat. Klimaksnya saat penyusunan skripsi, praktis aku hanya pulang saat persediaan baju bersihku sudah habis. Semua materi skripsi aku susun di laboratorium kampus. Pilihan topik skripsiku mengharuskanku membuat prototipe sebuah antena satelit. Tentunya hal ini tak bisa aku kerjakan di rumah.
Hm.. Tidak pernah terbayang kekhawatiran apa yang ada di benak Mama. Baru terpikir ketika aku melepas anakku masuk pra sekolah 3 bulan yang lalu. Wah, beratnya melepas anakku sekolah. Merelakannya menghabiskan waktu bersama guru-guru dan teman-temannya. Baru deh terbayang beratnya Mama harus merelakan anak sulung yang sangat dimanjanya, jauh dari buaiannya.
Mama, maafkan anakmu yang kurang berbakti ini.
9 bulan waktu yang kau habiskan untuk mengandungku aku balas dengan menunda datang ke pangkuanmu. Cucuran keringat yang engkau teteskan untuk membesarkanku aku balas dengan kekhawatiran yang amat sangat ketika aku menghabiskan sebagian besar waktuku jauh darimu. Nyawa yang engkau pertaruhkan untuk membawaku ke dunia ini aku balas dengan lupanya aku mendoakanmu sehabis sholat lima waktu.
Imam Adz-Dzhabai dalam kitabnya Al-Kabair berkata:
"Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan seolah-olah sembilan tahun. Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya. Dan dia telah menyusuimu dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu. Dan dia cuci kotoranmu dengan tangannya, dia utamakan dirimu atas dirinya serta atas makanannya. Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu. Dia telah memberikannmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali kesedihannya dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu dan seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suara yang paling keras.
Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik. Dia selalu mendo'akanmu dengan taufiq, baik secara sembunyi maupun terang-terangan. Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat di sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga disisimu. Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar. Engkau puas dalam keadaan dia haus. Dan engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu. Dan engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia buat. Dan rasanya berat atasmu memeliharanya padahal adalah urusan yang mudah. Dan engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek. Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong selainmu.
***********************
Di dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 Allah Subhanahu wa Ta'alaa berfirman :
"Artinya : Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a, "Ya Rabb-ku, tunjukkilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridlai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
***********************
Ya Rabb, Yang Maha Suci dengan segala Kesempurnaan-Mu. Izinkan hamba-Mu yang selalu lupa bersyukur ini untuk selalu bisa membahagiakan Mamaku, membuatnya bangga dan mampu selalu membuatnya tersenyum. Berikanlah ia tempat yang tertinggi di surga-Mu kelak. Amien.
Selamat Hari Ibu.. I LOVE MY MOM..
dari sebuah catatan seorang teman;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar