اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma Innaka 'Afuwwun, Tuhibbul 'Afwa, Fa'fu 'Anni
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Mahapemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku." (HR. al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad. Imam al-Tirmidzi dan al-Hakim menshahihkannya)
_____________________________________________________
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulillah, keluarga dan para sahabatnya.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulillah, keluarga dan para sahabatnya.
Doa di atas adalah doa yang berkaitan
dengan sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan dan punya kaitan
dengan Lailatul Qadar. Doa tersebut menjadi sangat istimewa karena
diajarkan sendiri oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam istri tercinta beliau, ummul mukminin 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha.
Yaitu saat 'Aisyah bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu
jika aku mendapatkan Lailatul Qadar, apa yang harus aku baca?" kemudian
Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab, "Ucapkanlah:
اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Mahapemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku." (HR. al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad. Imam al-Tirmidzi dan al-Hakim menshahihkannya)
Nama Allah "Al-'Afuww" Dalam Al-Qur'an
Nama Allah "Al-'Afuww" disebutkan lima kali dalam Al-Qur'an. Pertama, disebutkan bersama nama-Nya "Al-Qadir".
إِنْ تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ أَوْ تَعْفُوا عَنْ سُوءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا
"Jika kamu menyatakan sesuatu
kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang
lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa." (QS.
Al-Nisa': 149) terkadang seseorang memaafkan kesalahan orang lain
karena dia tidak mampu membalas atas keburukannya. Namun Allah Subhanahu wa Ta'ala
menyebutkan, Dia memaafkan, padahal Dia kuasa membalas keburukan
(dosa) hamba. Maka ini adalah pemberian maaf yang sebenarnya dan sangat
istimewa.
Kedua, penyebutan nama al'Afuww yang lainnya digandeng dengan nama-Nya "Al-Ghafur".
إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
"Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Nisa': 43)
فَأُولَئِكَ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ وَكَانَ اللَّهُ عَفُوًّا غَفُورًا
"Mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Nisa': 99)
Ayat-ayat yang menyebutkan nama Allah
"Al-'Afuww" yang memiliki sifat pemberi maaf, sesungguhnya menunjukkan
bahwa Allah senantiasa dikenal bersifat pemaaf. Senantiasa mengampuni
dan memberi maaf kepada hamba-hamba-Nya, walau mereka sering berdosa
kepada-Nya. Dan mereka sangat berhajat kepada maaf-Nya sebagaimana
mereka berhajat kepada rahmat dan kemurahan-Nya. Bahkan bisa dikatakan,
kebutuhan mereka kepada maaf Allah lebih daripada kebutuhan mereka
kepada makan dan minum. Kenapa? Karena kalau tidak memberikan maaf
kepada penduduk bumi, niscaya hancur dan binasalah mereka semua dengan
dosa-dosa mereka.
Sifat maaf Allah adalah maaf yang
lengkap, lebih luas dari dosa-dosa yang dilakukan hamba-Nya. Apalagi
kalau mereka datang dengan istighfar, taubat, iman, dan amal-amal
shalih yang menjadi sarana untuk mendapatkan maaf Allah. Sesungguhnya
tidak ada yang bisa menerima taubat para hamba dan memaafkan kesalahan
mereka dengan sempurna kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Makna Nama Allah "Al-Afuww"
Kalimat 'afaa, secara bahasa –sebagaimana yang disebutkan dalam kamus- memiliki dua makna: Pertama,
memberi dengan penuh kerelaan. Ini seperti kalimat, "A'thaituhu min
maali 'afwan", maknanya: aku beri dia sebagian dari hartaku yang
berharga dengan penuh kerelaan tanpa diminta. Ini seperti firman Allah
Ta'ala:
وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ
"Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan"." (QS. Al-Baqarah: 219) sehingga itu dikeluarkan dengan penuh keridhaan. Wallahu a'lam.
Kedua,
al-izalah (menghilangkan/menghapus). Seperti kalimat, "'Afatir riihu
al-atsara" artinya: angin telah menghilangkan/menghapus jejak. Contoh
nyata terdapat dalam catatan sirah nabawiyah (sejarah perjalanan hidup
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam) tentang perjalanan hijrah:
Saat beliau bersembunyi di goa Tsur bersama Abu Bakar, adalah Asma'
binti Abu Bakar membawakan makanan untuk keduanya. Maka terdapat dalam
catatan:
فأمر غلامه أن يعفوآثار أقدام أسماء حتى لا يعرف الكفار طريق النبي
"Maka ia memerintahkan budaknya agar
menghilangkan/menghapus jejak kaki Asma' sehingga orang-orang kafir
tidak tahu jalur yang ditempuh oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam."
Maka ada tiga kandungan dalam nama
Allah "Al-'Afuww' ini: Menghilangkan dan menghapuskan, lalu ridha,
kemudian memberi. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menghilangkan,
menghapuskan dosa-dosa hamba-Nya dan bekas dosa tersebut. Lalu Allah
meridhai mereka. Kemudian sesudah meridhai, Dia memberi yang terbaik
(maaf) tanpa mereka memintanya.
Perbedaan antara al'Afuww (Mahapemaaf) dan al-Ghaffar (Mahapengampun)
Supaya kita bisa merasakan keistimewaan
nama Allah al-'Afuww (Mahapemaaf) dengan sebenarnya, maka kita ketahui
perbedaan antara dia dengan al-Ghaffar. Pada dasarnya, semua nama
Allah adalah sangat baik. Tapi al-'Afuww itu memiliki makna lebih dalam
daripada maghfirah. Karena maghfirah, adalah ampunan dosa namun dosa
itu masih ada. Dosa tersebut ditutupi oleh Allah di dunia dan di
akhirat nanti juga ditutupi dari pandangan makhluk. Sehingga Allah
tidak menyiksa seseorang dengan dosa tersebut, tapi dosa itu masih ada.
Adapun maaf, maka dosa yang dilakukan
hamba sudah tidak ada. Kayak-kayaknya ia tidak pernah melakukan
kesalahan. Karena dosa itu telah dihilangkan dan dihapuskan sehingga
bekasnya tidak lagi terlihat. Dari sisi ini, pemberian maaf lebih
istimewa.
Boleh jadi seseorang melakkan dosa-dosa
keculi, ia tidak banyak ibadah di Lailatul Qadar atau tidak
mendapatkannya, maka ia datang di hari kiamat akan mendapati Allah
sebagai Mahapengampun. Namun nanti dosa-dosa itu akan ditampakkan dan
disuruh ia mengakuinya. Berbeda dengan yang -boleh jadi- melakukan dosa
besar, lalu ia bertaubat, giat ibadah di Lailatul Qadar sehingga
mendapatkannya, maka di hari kiamat ia memperoleh maaf. Maka Allah
Mahapemaaf tidak lagi menyebutkan kesalahan-kesalahannya, karena sudah
dihapuskan. Adapun al-Ghafur (Mahapengampun), terkadang dosanya masih
disebut dan dinampakkan, namun Dia tidak menyiksa/menghukum karenanya.
Perbedaan keduanya, terlihat jelas dalam dua hadits berikut ini: Pertama, hadits tentang datangnya seorang hamba pada hari kiamat, lalu Allah Tabarakan wa Ta'ala berfirman
kepadanya: "Wahai hamba-Ku, mendekatlah!" Maka hamba tadi mendekat.
Lalu Allah menurunkan tabir penutup atasnya, dan bertanya padanya:
"Apakah kamu ingat dosa ini? Apakah kamu ingat dosa itu?" -Dan ini
menunjukkan bahwa bekas dosa itu masih ada dalam catatan amal-. Lalu
hamba tadi menjawab, "Ya, masih ingat wahai Rabb." Hamba tadi mengira
akan binasa. Lalu Allah berfirman padanya: "Aku telah tutupi dosa itu
atasmu di dunia, dan hari ini Aku beri ampunan atas dosa itu untukmu."
Ini adalah maghfirah.
Sedangkan al-'afuww (pemaafan atas
dosa), maka Allah akan berfirman pada hari kiamat kepada seseorang yang
telah dimaafkan-Nya, "Wahai fulan, Sesungguhnya aku telah ridha
kepadamu karena perbuatanmu di dunia, Aku telah ridha kepadamu dan
memaafkanmu, maka pergilah dan masuklah ke dalam surga."
Al-afuww adalah apa yang didapatkan
hamba pada hari kiamat, saat Allah berfirman kepadanya: Wahai hambaku,
berangan-anganlah dan berkeinginanlah, maka sungguh Aku telah
mengampunimu." Maka tidaklah engkau berangan-angan terhadap sesuatu
kecuali aku berikan kepadamu itu." Wallahu Ta'ala A'lam.
[PurWD/voa-islam.com]
ditulis oleh: Badarul Tamam
Sumber: http://www.voa-islam.com/islamia/doa/2012/08/10/20199/doa-istimewa-di-malam-lailatul-qadar/
________________________Catatan: Dianjurkan untuk membanyak doa pada malam yang agung ini, Lailatul Qadar. Doa apa saja yang mengandung kebaikan dunia dan akhirat, dianjurkan untuk dimunajatkan kepada Allah di malam itu, karena ia termasuk waktu mustajab. Tidak khusus hanya doa di atas saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar