Total Tayangan Halaman

Kamis, 27 Februari 2014

Ziarah di Kota Mekkah




Makkah adalah kota pertama kali yang ada di muka bumi, karena disinilah manusia pertama Nabi Adam diturunkan dan hidup bersama pasangannya Siti Hawa. Dari sinilah keturunan anak manusia itu berkembang ke segala penjuru dunia. Ketika Nabi Adam pertama kali tinggal di sini, beliau meminta kepada Allah agar di selamatkan dari godaan iblis yang telah mencelakakannya di surga. Do’a Nabi Adam terkabul, kemudian para malaikat turun ke bumi mengelilingi tempat Nabi Adam untuk menjaga agar iblis tidak dapat mencapainya, lantas tempat para malaikat berjaga itulah yang kemudian menjadi batas Tanah Haram.
Gerbang Menuju Kota Makkah Al-Mukarramah

Makkah sebagai Tanah Haram sampai tahun 8 H (623 M) masih boleh ditempati atau dikunjungi oleh non muslim. Tetapi karena orang-orang kafir banyak melakukan tindakan-tindakan munafik, maka pada tahun 9 H berdasarkan firman Allah SWT mereka sama sekali dilarang masuk Makkah, sebagaimana firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini! (9H)” (Q.S.At-Taubah: 28)

Kota Makkah akan terus berkembang, namun Tanah Haram atau Tanah Suci Makkah tidak akan ikut berkembang karena batasnya sudah ditentukan yaitu dari Arah Utara Masjidil Haram 7 km, Arah Selatan Masjidil Haram 13 km dan Arah Barat masjidil Haram 25 km.Disinilah  Ka’bah dan Masjidil Haram ditempatkan oleh Allah SWT, disini pula Adam dan Hawa dipertemukan dan yang lebih penting lagi, disini pula hewan buruan tidak boleh di buru, pepohonan tidak boleh di rusak, tanah dan batunya tidak boleh di bawa keluar dan orang non muslim dilarang masuk.

Makkah sebelum Islam, tidak disebut-sebut sebagai kerajaan melainkan sebagai tempat suku-suku Quraisy, yang sewaktu-waktu dimusim panas pindah ke Syam (Suriah) dan pada musim dingin ke Yaman. Tetapi pada waktu itu kaum Quraisy sudah mengatur hal-hal menyangkut tugas-tugas mengurus jama’ah haji yang datang ke Makkah. Kira-kira 2 abad sebelum hijrah jabatan itu di pegang oleh Qushay bin Kilab, kakek Rasulullah SAW kelima, leluhur Nabi ini bertanggung jawab atas urusan Hijabah (memegang kunci pintu Ka’bah), Siqayah (mengawasi mata air zam-zam), Rifadah (menyediakan makanan bagi tamu), Nadwah (memimpin rapat antar suku), Liwa (mengatur panji-panji perang) dan Qiyadah (memimpin pasukan perang).


KA’BAH & MASJIDIL HARAM 

Tempat inilah yang menjadi tujuan utama kedatangan para jama’ah dari seluruh penjuru dunia ketika mereka hendak melaksanakan ibadah Umrah ataupun Haji. Ka’bah adalah bangunan pertama kali di bumi yang digunakan untuk tempat menyembah Allah. Sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah itulah rumah yang di Bakkah (Makkah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta”(Q.S.Ali Imran: 96).


Ka’bah – Baitullah


Ka’bah disebut juga Baitullah (rumah Allah) atau Baitul ‘Atiq (rumah kemerdekaan). Dibangun berupa tembok persegi empat yang terbuat dari batu-batu besar berwarna kebiru-biruan yang berasal dari gunung-gunung disekitar Makkah.

Rumah Allah ini dibangun di atas satu dasar pondasi yang kokoh terbuat dari batu marmer, tebalnya kira-kira 25 cm, tinggi seluruh dinding 15 m dan lebar dinding antara 10 s/d 11 m.

Oleh para pendahulu, dinding-dinding tersebut diberi nama khusus yang ditentukan berdasarkan nama negeri ke arah mana rukun (sudut) dinding itu menghadap, kecuali satu rukun/sudut dinding yang diberi nama “rukun aswadi” karena Hajar Aswad itu terletak disana. 

Keempat rukun/sudut dinding tersebut yaitu:
- Sebelah utara rukun “Iraqi” (Iraq)
- Sebelah barat rukun “Syami” (Suriah)
- Sebelah selatan rukun “Yamani” (Yaman)
- Sebelah timur rukun “Aswadi” (Hajar Aswad)

Ka’bah ditutup oleh semacam kelambu sutra hitam yang disebut “kiswah” dan tergantung dari atap sampai pondasi. Sejak zaman Nabi Ismail, Ka’bah sudah diberi penutup luar yang disebut “kiswah”. Tiap tahun kiswah diganti dengan yang baru. Kiswah dihiasi tulisan-tulisan ayat suci Al-Qur’an yang disulam secara khusus oleh benang emas. Salah satu kalimat yang tertera pada sulaman kiswah adalah kalimat syahadat: “Allah Jalla Jalaalah, la ilaha illallah, Muhammad Rasulullah” (Allah Maha Agung, tiada Tuhan selain Allah, Muhammad itu Rasulullah).

Pada dinding sebelah timur disamping Hajar Aswad terdapat pintu yang diberi nama “Al-Burk”. Tingginya kira-kira 2 meter dan terbuat campuran logam, emas dan perak. Pada pintu ini ditatahkan ayat-ayat Al-Qur’an tentang ka’bah, haji, shalat dan tauhid. Hajar Aswad terletak di pojok sebelah timur, kira-kira satu setengah meter dari lantai. Antara rukun Hajar Aswad dengan pintu ka’bah, yang lebarnya kurang dari 2 meter di beri nama dinding “Multazam”, disebut demikian karena inilah salah satu dari tiga lokasi atau tempat mustajab untuk memanjatkan do’a kepada Allah SWT.

Sepanjang sejarahnya, ka’bah telah mengalami banyak pembangunan ataupun rehabilitasi termasuk perluasan Masjidil Haram. Saat ini perhatian Kerajaan Saudi terhadap pengembangan Masjdil Haram sangat tinggi.

Masjidil Haram 2007-2013 copy
Perluasan Masjidil Haram Periode 2007 – 2013


Raja Abdullah bin Abdul Aziz telah menyetujui perluasan pelataran sebelah utara Masjidil Haram demi kenyamanan dan kelancaran pelaksanaan ibadah. Proyek perluasan halaman Masjidil Haram ini seluas 300 ribu meter persegi. Dengan demikian sejumlah gedung dan hotel mulai digusur termasuk wilayah ‘Pasar Seng’ dari sebelah utara sampai sebelah barat daya yaitu wilayah Gazzah, Raqubah (Pasar Seng), Gararah, Falaq Syamia dan Jabal Hindi. 

Perluasan Masjidil Haram Makkah kali ini terbesar sepanjang sejarah di kota Makkah dan Madinah. Selain perluasan pelataran tersebut, juga dilakukan pembangunan perluasan terowongan untuk pejalan kaki jalur keluar masuk Masjidil Haram. Ada sekitar seribu bangunan yang akan tergusur demi proyek akbar ini. Sementara itu, perluasan tempat ibadah sa’i di Masjidil Haram masih berlanjut terus menerus. Perluasan tempat sa’i ini sudah dimulai sebelum musim haji 1428 H dan sempat berhenti pembangunannya saat musim haji berlangsung....

masjidil haram 2020
Rancangan Masjidil Haram di tahun 2020


sumber: http://www.percikanimantours.co.id/tempat-tempat-ziarah-di-kota-makkah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar