Makkah adalah kota pertama kali yang ada di muka bumi, karena disinilah manusia pertama Nabi Adam diturunkan dan hidup bersama pasangannya Siti Hawa. Dari sinilah keturunan anak manusia itu berkembang ke segala penjuru dunia. Ketika Nabi Adam pertama kali tinggal di sini, beliau meminta kepada Allah agar di selamatkan dari godaan iblis yang telah mencelakakannya di surga. Do’a Nabi Adam terkabul, kemudian para malaikat turun ke bumi mengelilingi tempat Nabi Adam untuk menjaga agar iblis tidak dapat mencapainya, lantas tempat para malaikat berjaga itulah yang kemudian menjadi batas Tanah Haram.
Makkah sebagai Tanah Haram sampai tahun 8
H (623 M) masih boleh ditempati atau dikunjungi oleh non muslim. Tetapi
karena orang-orang kafir banyak melakukan tindakan-tindakan munafik,
maka pada tahun 9 H berdasarkan firman Allah SWT mereka sama sekali
dilarang masuk Makkah, sebagaimana firman-Nya: “Hai orang-orang yang
beriman sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka janganlah
mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini! (9H)” (Q.S.At-Taubah:
28)
Kota Makkah akan terus berkembang, namun
Tanah Haram atau Tanah Suci Makkah tidak akan ikut berkembang karena
batasnya sudah ditentukan yaitu dari Arah Utara Masjidil Haram 7 km,
Arah Selatan Masjidil Haram 13 km dan Arah Barat masjidil Haram 25
km.Disinilah Ka’bah dan Masjidil Haram ditempatkan oleh Allah SWT,
disini pula Adam dan Hawa dipertemukan dan yang lebih penting lagi,
disini pula hewan buruan tidak boleh di buru, pepohonan tidak boleh di
rusak, tanah dan batunya tidak boleh di bawa keluar dan orang non muslim
dilarang masuk.
Makkah sebelum Islam, tidak
disebut-sebut sebagai kerajaan melainkan sebagai tempat suku-suku
Quraisy, yang sewaktu-waktu dimusim panas pindah ke Syam
(Suriah) dan pada musim dingin ke Yaman. Tetapi pada waktu itu kaum
Quraisy sudah mengatur hal-hal menyangkut tugas-tugas mengurus jama’ah
haji yang datang ke Makkah. Kira-kira 2 abad sebelum hijrah jabatan itu
di pegang oleh Qushay bin Kilab, kakek Rasulullah SAW kelima, leluhur
Nabi ini bertanggung jawab atas urusan Hijabah (memegang kunci pintu
Ka’bah), Siqayah (mengawasi mata air zam-zam), Rifadah (menyediakan
makanan bagi tamu), Nadwah (memimpin rapat antar suku), Liwa (mengatur
panji-panji perang) dan Qiyadah (memimpin pasukan perang).
KA’BAH & MASJIDIL HARAM
Tempat inilah yang menjadi tujuan utama kedatangan para jama’ah dari
seluruh penjuru dunia ketika mereka hendak melaksanakan ibadah Umrah
ataupun Haji. Ka’bah adalah bangunan pertama kali di bumi yang digunakan
untuk tempat menyembah Allah. Sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya
permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah itulah rumah
yang di Bakkah (Makkah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam
semesta”(Q.S.Ali Imran: 96).
Ka’bah disebut juga Baitullah (rumah
Allah) atau Baitul ‘Atiq (rumah kemerdekaan). Dibangun berupa tembok
persegi empat yang terbuat dari batu-batu besar berwarna kebiru-biruan
yang berasal dari gunung-gunung disekitar Makkah.
Rumah Allah ini dibangun di atas satu
dasar pondasi yang kokoh terbuat dari batu marmer, tebalnya kira-kira 25
cm, tinggi seluruh dinding 15 m dan lebar dinding antara 10 s/d 11 m.
Oleh para pendahulu, dinding-dinding
tersebut diberi nama khusus yang ditentukan berdasarkan nama negeri ke
arah mana rukun (sudut) dinding itu menghadap, kecuali satu rukun/sudut
dinding yang diberi nama “rukun aswadi” karena Hajar Aswad itu terletak disana.
Keempat rukun/sudut dinding tersebut yaitu:
- Sebelah utara rukun “Iraqi” (Iraq)
- Sebelah barat rukun “Syami” (Suriah)
- Sebelah selatan rukun “Yamani” (Yaman)
- Sebelah timur rukun “Aswadi” (Hajar Aswad)
- Sebelah utara rukun “Iraqi” (Iraq)
- Sebelah barat rukun “Syami” (Suriah)
- Sebelah selatan rukun “Yamani” (Yaman)
- Sebelah timur rukun “Aswadi” (Hajar Aswad)
Ka’bah ditutup oleh semacam kelambu
sutra hitam yang disebut “kiswah” dan tergantung dari atap sampai
pondasi. Sejak zaman Nabi Ismail, Ka’bah sudah diberi penutup luar yang
disebut “kiswah”. Tiap tahun kiswah diganti dengan yang baru.
Kiswah dihiasi tulisan-tulisan ayat suci Al-Qur’an yang disulam secara
khusus oleh benang emas. Salah satu kalimat yang tertera pada sulaman
kiswah adalah kalimat syahadat: “Allah Jalla Jalaalah, la ilaha
illallah, Muhammad Rasulullah” (Allah Maha Agung, tiada Tuhan selain
Allah, Muhammad itu Rasulullah).
Pada dinding sebelah timur disamping
Hajar Aswad terdapat pintu yang diberi nama “Al-Burk”. Tingginya
kira-kira 2 meter dan terbuat campuran logam, emas dan perak. Pada pintu
ini ditatahkan ayat-ayat Al-Qur’an tentang ka’bah, haji, shalat dan
tauhid. Hajar Aswad terletak di pojok sebelah timur, kira-kira satu
setengah meter dari lantai. Antara rukun Hajar Aswad dengan pintu
ka’bah, yang lebarnya kurang dari 2 meter di beri nama dinding
“Multazam”, disebut demikian karena inilah salah satu dari tiga lokasi
atau tempat mustajab untuk memanjatkan do’a kepada Allah SWT.
Sepanjang sejarahnya, ka’bah telah
mengalami banyak pembangunan ataupun rehabilitasi termasuk perluasan
Masjidil Haram. Saat ini perhatian Kerajaan Saudi terhadap pengembangan
Masjdil Haram sangat tinggi.
Perluasan Masjidil Haram Periode 2007 – 2013 |
Raja Abdullah bin Abdul Aziz telah
menyetujui perluasan pelataran sebelah utara Masjidil Haram demi
kenyamanan dan kelancaran pelaksanaan ibadah. Proyek perluasan halaman
Masjidil Haram ini seluas 300 ribu meter persegi. Dengan demikian
sejumlah gedung dan hotel mulai digusur termasuk wilayah ‘Pasar Seng’
dari sebelah utara sampai sebelah barat daya yaitu wilayah Gazzah,
Raqubah (Pasar Seng), Gararah, Falaq Syamia dan Jabal Hindi.
Perluasan Masjidil Haram Makkah kali ini
terbesar sepanjang sejarah di kota Makkah dan Madinah. Selain perluasan
pelataran tersebut, juga dilakukan pembangunan perluasan terowongan
untuk pejalan kaki jalur keluar masuk Masjidil Haram. Ada sekitar seribu
bangunan yang akan tergusur demi proyek akbar ini. Sementara itu,
perluasan tempat ibadah sa’i di Masjidil Haram masih berlanjut terus
menerus. Perluasan tempat sa’i ini sudah dimulai sebelum musim haji 1428
H dan sempat berhenti pembangunannya saat musim haji berlangsung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar