SENTUL, MINGGU — Guna menggodok sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan memberikan pencerahan kepada umat Islam di Indonesia, khususnya di Jabebotabek, ahli ekonomi syariah Muhammad Syafii Antonio, mendirikan Andalusia Islamic Centre, di Sentul City.
“Kehadiran Andalusia Islamic Centre di kawasan perumahan elit di Sentul City, selain diharapkan bisa menjadi oase spiritual dan intelektual yang dilandasi nilai-nilai sejuk, damai, ramah, dan progresif, juga menjadi jembatan untuk silaturahim antara yang kaya dengan yang kurang mampu,” kata Syafii Antonio, Minggu (18/1), di sela-sela Festival Muharram dan Tabliq Akbar.
Dia menjelaskan, keberadaan Andalusia Islamic Centre (AIC) untuk mendorong kemajuan ekonomi dan bisnis sebagai bagian dari ibadah serta memberdayakan umat berwawasan rahmatan lil ‘aalamiin.
Kehadiran AIC tidak sekadar mengingatkan kita mengenai kejayaan Islam di Andalusia. Tetapi juga memberi inspirasi dan menstimuli semangat mengambil ibrah secara nyata di balik kejayaan Islam Andalusia. Seperti diketahui, pada abad ke-8 Masehi sampai 15 Masehi, Andalusia menjadi salah satu pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan terbesar setelah Konstatinopel dan Baghdad.
Kejayaan Islam bukan hanya dari sisi kemakmuran rakyat, tapi juga kemajuan pembangunan di berbagai sektor. Pada masa itu pula di Andalusia lahir sejumlah ilmuwan. Misalnya Ibnu Jubair dan Abu Hamid Al Hazim (ahli geografi), Wafid Al Bakhmi (ilmuwan bidang sains), Khalaf Al Zahrawi (ahli kedokteran dan ilmu fa’al), Ibnu Malik Al Andalusi (ahli sastra) dan sebagainya.
Syafii menjelaskan, karena bertujuan untuk pendidikan dan pencerahan umat Islam di Indonesia, maka di lokasi AIC terdapat Masjid Alhambra dengan kegiatan pengajian dan kajian regular yang mencerahkan.
Kemudian Multi Fuction Hall Cordova yang berkapasitas 1200 orang untuk beragam kegiatan, misalnya pernikahan, khitanan. Juga ada Abdurrahman Bin Auf Centre For Microfinance and Entrepreneurship yang kini sudah membina sekitar 5200 keluarga prasejahtera di kawasan Bogor, serta Tian Shan Mullaf Centre.
“Di samping itu, ada tiga training hall (gibraltar,Avicena, Averous) masing-masing memuat 300 orang dan Mini Comercial Centre untuk produk usaha kecil menengah binaan. Di kawasan Andalusia juga akan hadir Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia,” paparnya.
STEI Tazkia mulai beroperasi di Sentul 2010. Namun sejak 8 tahun lalu STEI Tazkia sudah jalan di daerah Darmaga Bogor. Meski baru meluluskan empat angkatan STEI Tazkia sudah bersertifikat ISO seri 9001-2000 untuk manajemen mutu pendidikan serta terakreditasi “Baik” di Badan Akreditasi Nasional.
Komitmen ANdalusia Islamic Centre, jelas Syafii mendorong tumbuh dan berkembangnya ekonomi dan bisnis secara Islami, karena Tazkia Group –salah satu lembaga yang memprakarsai dan mendorong berdirinya AIC– merupakan kelompok institusi yang selama ini konsentrasi di bidang pendidikan ekonomi dan bisnis, pelatihan SDM, serta pengembangan wirausaha yang dijiwai nilai-nilai Syariah.
Source: From Kompas.com
http://tazkiaonline.com/msa/?p=6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar